DEBU
|
||
1
|
Sifat Fisik
Kimia
|
Partikel
padat yang berukuran mulai dari di bawah 1 μm sampai sekitar 100 μm, yang
berada di udara.
|
2
|
Sumber
|
a.
Debu mineral dari
ekstraksi dan pengolahan mineral (ini sering mengandung silika, yang sangat
berbahaya);
b.
Debu logam, seperti timbal dan kadmium dan
senyawanya;
c.
Debu kimia lainnya, seperti bahan kimia dan
pestisida massal;
d.
Debu sayuran, seperti kayu, tepung, kapas dan
teh, dan serbuk sari;
e.
Cetakan dan spora.
f.
Pertambangan, penggalian, tunneling
g.
Pembuatan kaca dan keramik
h.
Pengolahan makanan, terutama dimana tepung
digunakan
|
3
|
Jalan Masuk
|
Melalui
saluran pernapasan (Inhalasi)
|
4
|
Absorbsi
|
Cara
absorbsi dengan difusi
|
5
|
Distribusi
|
Bila
partikel yang relatif besar ( 30 μm) dihirup, biasanya disimpan di hidung
atau saluran udara bagian atas. Sedangkan partikel yang lebih halus dapat
mencapai daerah pertukaran gas di kedalaman paru-paru, dimana mekanisme
pemindahannya kurang efisien.
|
6
|
Biotransformasi
|
Aerosol
padat (debu) – Udara →
|
7
|
Ekskresi
|
Proses
clearance siliaris di daerah tracheobronchial (waktu pembersihan dengan
urutan setengah hari); · Kompartemen kliring medium, terhubung dengan
clearance makrofag "fase pertama" Tindakan di wilayah alveolar
(waktu pembersihan dari urutan 10 hari);· Kompartemen kliring lambat, terkait
dengan pembersihan makrofag "fase kedua" Tindakan di wilayah
alveolar (waktu pembersihan dari urutan 100-200 hari
|
8
|
Interaksi
Toksin Reseptor
|
Toksin
berupa debu, seperti silika, asbes, cobalt, dan barium akan berinteraksi
dengan membrane sel paru yang diawali dengan fagositosis.
|
9
|
Efek toksin
|
a.
Efek menghirup debu yaitu kanker, asma, alveolitis
alergi dan iritasi, serta berbagai macam penyakit non-pernafasan, yang
mungkin terjadi pada tingkat paparan yang jauh lebih rendah.
b.
Pada tingkat paparan tinggi menyebabkan pneumoconioses, dan juga dengan keracunan
sistemik seperti keracunan timah
c.
Menyebabkan cacat sementara dan permanen dan
kematian
d.
Debu di tempat kerja juga dapat mencemari atau
mengurangi kualitas produk, menjadi penyebab kebakaran dan ledakan, dan
kerusakan lingkungan.
|
10
|
Biomonitoring
|
Biomonitoring
debu dapat dilakukan pengukuran parameter organic maupun anorganik yang
terdapat dalam urine dan darah tergantung dari jenis debu. Misalnya jika debu
logam Pb, maka biomonitoring dilakukan dengan pemeriksaan kadar Pb dalam
darah. Selain itu juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan faal paru.
|
11
|
Cara detox
dalam tubuh
|
Detoksifikasi debu dengan memperkuat
makrofag menggunakan jenis-jenis makanan sebagai ebrikut :
a.
Bawang putih dan bawang Bombay
b.
Minyak ikan dan alpukat
c.
Jamur shitake, berries
|
Selasa, 30 Juni 2020
Toksin Debu
Perjalanan toksin Debu mulai penggunaan atau sumber polutan, sifat fisik, kimia, jalan masuk ke dalam tubuh, absorpsi, biotransformasi, ekskresi, interaksi toksin, reseptor, dan efeknya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ergonomi dan Faal Kerja
Berikut saya sajikan contoh b agian tubuh yang tidak ergonomis beserta alasannya dari berbagai macam bidang profesi, serta saran yang diber...
-
Apa itu tank amfibi? Tank amfibi adalah kendaraan tempur lapis baja yang diproduksi oleh Rusia. Tank amfibi dapat berjalan di du...
-
Mungkin anda yang sedang menemukan blog saya ini sedang mengalami masa sulit. Sulit mencari penginapan atau hotel dengan budget yang ramah k...
-
If you think you might be gay, ask yourself: When I dream or fantasize sexually, is it about boys or girls? Have I ever had a crush ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar