1.
Pengemas keripik pisang di
Probolinggo
Bagian tubuh yang tidak ergonomis beserta alasan, antara lain:
1. Badan, tidak ada sandaran untuk badan, sehingga menyebabkan kelelahan otot-otot di punggung.
2. Tangan, tidak ada penopang untuk lengan saat melakukan pengemasan sehingga mengharuskan pekerja meletakkan sikunya diatas paha.
3. Kaki, pekerja melakukan pengemasan dalam keadaan duduk bersila dalam keadaan yang cukup lama.
Saran yang diberikan, antara lain:
1. Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa terutama adanya sandaran juga topangan kaki, sehingga pekerja mendapatkan kenyamanan dan tidak mengalami penekanan-penekanan pada bagian tubuh yang dapat mengganggu sirkulasi darah.
2. Pembuatan meja dengan tinggi permukaan setinggi siku dan disesuaikan dengan sikap tubuh pada saat bekerja.
3. Kerja otot statis dapat dikurangkan dengan pemberian penunjang siku.
4. Fasilitas pekerja dilengkapi dengan tempat untuk memisahkan benda kerja yang sudah dikemas dan belum dikemas.
5. Diharapkan melakukan stretching dan berdo’a sebelum bekerja.
2.
Pengukir talawang Dayak
Bagian
tubuh yang tidak ergonomis beserta alasan, antara lain:
1. Posisi
leher membungkuk, karena mengukir perlu ketelitian dan kejelian mata.
2. Badan,
posisi badan membungkuk, sehingga menyebabkan kelelahan otot-otot di punggung.
3. Pergelangan
tangan, dalam posisi menekan dan menggunakan alat kerja yang beresiko bahaya.
4. Kaki,
dalam keadaan tertekuk dan statis.
Saran yang diberikan, antara lain:
1. Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa terutama adanya sandaran juga topangan kaki untuk menghindari keram atau nyeri dibagian leher dan menjaga postur tubuh agar tetap rileks dan stabil.
2. Mendesain pekerjaan untuk menghindari posisi tidak bergerak, berikan kesempatan untuk merubah posisi dan beristirahat sebentar untuk meregangkan otot-otot agar tidak tegang.
3. Diperlukan pencahayaan yang cukup agar daya akomodasi terhadap mata tidak cepat lelah mengingat pekerjaan tersebut memerlukan tingkat ketelitian juga kejelian.
4. Pembuatan meja harus lebih rendah sedikit dari tinggi siku, karena pekerjaan ersebut memerlukan penekanan.
5. Hindari siku berpijak pada permukaan yang keras seperti, sehingga baiknya diberi bantalan.
6. Pemakaian sarung tangan menghindari resiko terkena goresan dari pisau cutter.
7. Diharapkan melakukan stretching dan berdo’a sebelum bekerja.
3.
Penjemuran bilah bambo untuk dupa
di Malang
Bagian
tubuh yang tidak ergonomis beserta alasan, antara lain:
1. Badan,
posisinya menunduk karena harus meletakkan bilah-bilah bambo dilantai, sehingga
menyebabkan kelelahan otot-otot di punggung.
2. Leher,
dengan posisi menunduk yang statis dapat menyebabkan nyeri dileher.
3. Tangan,
pekerja harus menggenggam bilah bambo dalam jumlah banyak tanpa tempat khusus.
4. Kaki,
pekerja melakukan secara berdiri dengan kaki yang terbuka lebar dan harus
menekuk.
Saran yang diberikan, antara
lain:
1. Pembuatan
meja untuk menjemur bilah bambo yang tingginya disesuaikan dengan dimensi tubuh
agar pekerja tidak perlu membungkuk.
2. Lebar
meja harus disesuaikan dengan kebutuhan benda atau bilah bambunya dan juga
disesuaikan dengan jangkauan tangan pekerja.
3. Harus
ada tempat khusus atau kantong untuk bilah bamboo sebelum dikeringkan agar
pekerja tidak menggenggam bilah bamboo yang justru bisa mengakibatkan tercecer
atau jatuh tak beraturan.
4. Diharapkan
melakukan stretching dan berdo’a sebelum bekerja.
4
Editor dari youtuber Atta
Halilintar
Bagian
tubuh yang tidak ergonomis beserta alasan, antara lain:
1. Posisi
leher membungkuk, karena jarak anatara kepala dan monitor kurang tepat.
2. Badan,
posisi badan membungkuk karena kursi yang ada sandaran hanya mencapai setengah
badannya saja, sehingga menyebabkan kelelahan otot-otot di punggung.
3. Kaki,
dalam keadaan tertekuk karena tinggi kursi tidak sesuai dengan dimensi tubuh
pekerja dan juga tidak tempat untung menopang kaki.
Saran yang diberikan, antara
lain:
1. Meminimalisir cahaya dari radiasi komputer di meja kerja dengan cara memberikan filter cahaya pada monitor.
2. Untuk menghindari sakit punggung atau leher dengan mengatur posisi monitor. Diusahakan posisi layar tengah 10-20 derajat di bawah sudut mata. Hal ini mendukung agar dapat duduk tegap dan mengurangi ketegangan leher.
3. Kursi harus mendukung bentuk alami pinggang yang sedikit melengkung kedepan dan terbuat dari bahan yang nyaman atau empuk, juga tersedianya sandaran untuk leher.
4. Bagian dudukan pada kursi seharusnya memiliki bantalan yang tepat dengan ujung bulat atau tidak membentuk sudut. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada bagian belakang kaki.
5. Jika memungkinkan menyediakan kursi yang dapat diatur turun dan naiknya.
6. Hindari mencondongkan tubuh kearah monitor.
7. Diharapkan melakukan stretching dan berdo’a sebelum bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar